Petugas suku dinas peternakan dan perikanan Jakarta Selatan menangkap unggas saat sweeping unggas di kawasan Tebet, Jakarta Selatan(10/1). Pemeriksaan unggas ini berdasarkan laporan warga terkait keberadaan unggas di pemukiman serta terkait antisipasi suspect flu burung (sumber: Safir Makki/JG Photo) |
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta warga setempat menggunakan pelindung ketika akan memegang atau mengambil unggas yang mati.
"Kita minta warga hati-hati ketika akan memegang unggas yang mati dengan tetap menggunakan alat pelindung diri," kata Sekretaris Disnakeswan Kabupaten Pandeglang Winarno di Pandeglang, Banten, Kamis (24/1).
Kehati-hatian itu, kata dia, diperlukan karena khawatir unggas yang mati tersebut terjangkit flu burung atau penyakit lain yang membahayakan bagi kesehatan manusia.
Berikut adalah tips melindungi diri dari flu burung yang disari dari percakapan dengan Disnakeswan Pandeglang:
Pertama, gunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan masker. Tidak lupa juga mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh bangkai unggas mati.
"Penggunaan alat pelindung diri itu, juga kita sarankan ketika warga akan memegang unggas yang sedang sakit, jadi jangan asal main pegang begitu saja," katanya.
Kedua, Winarno menegaskan, agar sedapat mungkin tidak melakukan kontak langsung dengan unggas yang sakit atau telah mati atau produknya.
Ketiga, masaklah daging unggas atau produknya sampai benar-benar matang.
Keempat, bila harus memelihara unggas maka pisahkan kandang dengan rumah dan dibersihkan secara berkala dengan tetap mengenakan alat pelindung diri.
"Warga kita minta segera melapor jika ada unggas yang sakit atau mati secara mendadak pada petugas kesehatan hewan atau langsung ke Kantor Disnakeswan," pungkas Winarno.
(http://www.beritasatu.com/kesehatan/93444-4-tips-agar-tidak-terjangkit-flu-burung.html)
0 komentar:
Posting Komentar