Didalam tanah terdapat banyak organisme pengurai, baik makro maupun
mikroorganisme. Pupuk organik terbentuk karena adanya kerjasama
mikroorganisma pengurai dengan cuaca serta perlakuan manusia. Kegiatan
organisma tanah dalam proses penguraian tersebut menjadi sangat penting
dalam pembentukan pupuk organik. Sisa tumbuhan dihancurkan oleh
mikroorganisma dan unsur-unsur yang sudah terurai diikat menjadi senyawa
(amonium dan nitrat).
Kemudian senyawa tersebut larut dalam air sehingga mudah diabsorsi oleh
akar tanaman. Beberapa mikroorganisma penting yang berperanan dalam
penguraian seperti ganggang, fungi, actinomycetes dan beberapa bakteri
penting lainnya. Makroorganisme berperan dalam menstranlokasikan atau
mencerna bahan organik dari bentuk kasar menjadi lebih halus.
Yang tergolong makroorganisme seperti cacing tanah, semut, milipoda,
tungau dan centipoda. Cacing tanah termasuk makroorganisma yang
mempunyai peranan penting, selain dapat mencerna bahan organik, kotoran
cacing tanah banyak mengandung natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium
(Mg) dan posfor (P) tersedia. Salah satu bahan organic yang sering
digunakan sebagai pupuk organic bagi petani yang ada di Kabupaten
Tabanan, Bali adalah kotoran sapi, sebagai pupuk organic padat, dan
urine sapi yang diproses menjadi bio urine.
Cara pengolahan urine sapi menjadi pupuk organic cair dapat dilakukan secara sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Bahan yang dibutuhkan :
- 1 (Satu) drum plastic urine dengan kapasitas 150 liter
- Tetes Tebu/Molasses 1 ltr
- Empon-empon (Temulawak
- Temuireng
- Kunyit
- Laos
- Kunci dll) 5 kg
- EM4 yang berperan sebagai starter fermenter.
Cara membuatnya yaitu :
- EM4 dan Molases dilarutkan dalam air jernih sebanyak 10 liter lalu dituangkan ke dalam drum yang telah berisi urine
- Empon-empon dihancurkan dan dimasukan ke dalam drum
- Setelah tercampur antara urine dan bahan-bahan tersebut kemudian
urine diaduk sampai rata selama 15 menit, kemudian drum plastic ditutup
rapat
- Lakukan pengadukan setiap hari selama 15 menit dan kemudian drum
ditutup rapat kembali selama tujuh hari. Setelah tujuh hari urine
dipompa dengan menggunakan pompa yang biasa dipakai pada aquarium untuk
meniriskan urine dan dilewatkan melalui talang plastik dengan panjang 2m
yang dibuat seperti tangga selama 3 jam, tujuan proses ini untuk
penipisan atau menguapkan kandungan gas ammonia, agar tidak berbahaya
bagi tanaman yang akan diberi pupuk bio urine tersebut. Kemudian pupuk
cair ini siap digunakan.
Untuk aplikasi Bio urine ini bisa disiramkan atau disemprotkan ke
tanaman dengan cara penggunaan yaitu : perbandingan Bio Urine : Air,
1:2.
Untuk tanaman Padi pemberiannya biasanya diulang setiap 15 hari sampai umur tanaman padi mencapai umur 60 HST