Kementan Larang Impor 6 Jenis Buah


Headline
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan - Inilah.com

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah dengan tegas melarang impor enam jenis buah yaitu, durian, pisang, nanas, pepaya, melon dan mangga.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (25/1/2013). "Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No 60 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Perdagangan No Tahun 2012, enam jenis buah tersebut dilarang untuk diimpor," kata Rusman.



Rusman mengatakan, larangan impor tersebut karena enam jenis buah tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Bahkan enam jenis buah tersebut juga sudah bisa swasembada. "Selain itu silahkan impor, tapi izin tetap kita yang keluarkan," kata Rusman.

Permentan No 60 Tahun 2012 mengatur tentang rekomendasi impor produk hortikultura, sementara Permendag No 60 Tahun 2012 mengatur persyaratan sebagai importir. 


Oleh: Tio Sukanto (http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1951189/kementan-larang-impor-6-jenis-buah#.UQO2afL9WSo)

20 Fakta Mengerikan Tentang Bumi Kita


Disadur dari vivanews.com
Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita bergantung pada bumi untuk bertahan hidup.
Kita akan binasa semuanya apabila bumi hancur oleh berbagai sebab.  Kedengarannya menakutkan sekali, tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya bumi terbatas.
Penggunaan sumber daya bumi secara serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia berakhir dalam kehancuran.
Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot.
Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
1. Pemanasan global adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di bumi.  Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan lingkungan telah dilakukan.  Bumi berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat dan tidak terkendali.
2. Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai cara.  Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang selamanya.  Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit serta meluasnya kelaparan.  Beberapa spesies hewan dan tanaman menjadi punah.
3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan.  Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.
4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari penurunan.  Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global, konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga sumber makanan.  Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan.  Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh manusia di bumi secara signifikan.
5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi.  Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin pembangkit tenaga listrik.
6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan.  Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil produksi pertanian juga menurun.  Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara.  Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.
7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.
8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.
9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap tahunnya.  Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.
10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi.  Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun.  1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara industri dan berkembang.
11.Hampir separuh dari semua jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau pasti terancam kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.
12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan.  Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya.  Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia.  Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal dari tanaman obat-obatan.  Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.
13. Penebangan hutan yang merajalela sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya penyerapan kembali CO2.
14. Wabah penyakit terus bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.
15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan iklim dan lingkungan.  Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 miliar.
16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.
17. Karena menghilangnya gletser dan terjadi musim kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.
18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi.  Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.
19. Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi terus meningkat.
20. Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global dengan cara yang negatif.  Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.
Sebuah pertanyaan untuk kita semua; apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian alam sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan signifikan, ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi?

Filed under: Berita Lingkungan Global, Fakta Lingkungan

Alternatif nasi harus dimulai


Dengan banjir yang sedang melanda negara Thailand yang merupakan pengekspor beras terbesar di dunia, maka kita perlu segera memiliki alternatif untuk nasi yang sudah kita biasa makan sehari-hari. Apalagi pemerintah Thailand sudah memberi informasi kepada Gita Wiryawan sebagai Menteri Perdagangan bahwa Thailand tidak bisa mensupply beras sesuai komitmen. Apalagi Thailand pun saat ini memerlukan bantuan pangan untuk warganya akibat sawah dan kebun yang rusak akibat banjir. Akan butuh waktu cukup lama hingga Thailand bisa memulai kembali sistem pertaniannya hingga panen.
Mungkin sekarang belum terlalu terasa tetapi harga beras dunia akan naik dan selain itu supply beras pun akan berkurang.


Untuk mengurangi potensi kekurangan beras nasional dan juga domestik keluarga masing-masing, maka harus mulai dibiasakan memakan alternatif nasi yang juga sumber karbohidrat. Beberapa alternatif adalah jagung, sagu, singkong, ubi dan kentang.
Mulai dengan mengganti salah satu dari makan siang atau makan malam dengan alternatif tersebut. Lama-lama bisa mulai ganti sehari per minggu dan semakin lama semakin banyak. Diharapkan bila semakin banyak orang menyadari dan mengerti maka akan semakin banyak orang yang ikut hal ini.
Ayo, siap-siap! Jaga stok beras di rumah dan mulai makan alternatif nasi.

Filed under: Berita Lingkungan Lokal Tagged: Alternatif nasi

Bersih-bersih sebelum hujan


Musim hujan sudah tiba. Kemacetan dan banjir juga sudah mulai terasa.
Apa yang harus kita lakukan di akhir pekan ini? Ayo kita sama-sama:
  1. Bersihkan dan perdalam selokan di sekitar rumah anda. Kalau got banyak kotoran dan lumpur harus dikeruk agar jadi lebih dalam.
  2. Bersihkan talang rumah anda untuk mencegah demam berdarah
  3. Tanam pohon sebanyak-banyaknya. Boleh di pot dan lebih baik di taman. Musim hujan sangat cocok untuk menanam pohon karena pohon lebih mudah adaptasi ke lingkungan baru
  4. Buat sumur resapan. Paling tidak resapan BioPori
  5. Cek genteng rumah anda untuk menghindari kebocoran
  6. Buat tong penadah air hujan. Air semakin susah. Jangan dibuang percuma
  7. Cek seluruh rumah untuk tempat genangan air tempat bersarangnya nyamuk.
  8. Gemburkan tanah kebun anda agar bisa menyerap dengan lebih baik, tapi beri rumput agar tanah tidak terbawa air hujan
  9. Siapkan lilin dan senter beserta baterai bila mati lampu
  10. Jangan lupa persiapkan cadangan makanan untuk berjaga-jaga dari banjir
  11. Ajak lingkungan anda bersama RT dan RW untuk sama-sama membersihkan got dan jalanan
Mudah-mudahan dengan cara-cara ini maka musim hujan 2011-2012 bisa kita lewati bersama dengan lebih baik. Sekarang bukan lagi sedia payung sebelum hujan tetapi bersih-bersih sebelum hujan.
Referensi:
- 10 Hal yang dapat dilakukan sebelum musim hujan

- Saluran got bukan tempat sampah

Filed under: Akhir Pekan, Lingkungan Rumah Tagged: akhir pekan, persiapan banjir, persiapan musim hujan

Cat yang dapat menyerap polusi



Foto-foto boysenknoxoutproject.com
Saat ini kota Manila, di Filipina, sedang melakukan percobaan untuk menggunakan cat yang “katanya” bisa menyerap polusi. Manila adalah salah satu kota yang terkotor karena polusi kendaraan dan menyebabkan kematian hingga 4000 orang per tahun.
Cat yang dipakai adalah Boysen KNOxOUT yang bisa memfilter Nitrogen Oksida dari udara. Cat ini bereaksi terhadap sinar matahari dan juga kelembapan (water moisture) sehingga bisa menyerap hingga 20 persen NOx yang ada.

Untuk cara kerja knoxoutpaint, bisa klik pada gambar
Setiap meter persegi cat yang digunakan bisa untuk menghilangkan polusi dari 10 buah mobil.
Kota manila juga membuat proyek ini bukan hanya asal di cat, tetapi juga mempercantik kota dengan membuat gambar dan lukisan yang menarik di sepanjang jalan.
Bagaimana kalau di implementasikan di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia lainnya?
Sumber:
boysen.com.ph
boysenknoxoutproject.com
knoxoutpaints.com
ecogeek.org
bbc.co.uk

Filed under: Berita Lingkungan Global, Fakta Lingkungan, Hemat Di Jalan, Jalan-jalan, Produk Hijau Tagged: polusi

Amsterdam, kota sepeda.




Amsterdam. Begitu banyak orang yang naik sepeda, tua, muda, perempuan, laki-laki, wanita dengan rok mini, pria dengan setelan jas, anak muda siap ke disko, orang-orang berbelanja ke supermarket. Semua terasa begitu natural, tanpa risi, terlihat sombong, tidak dengan aksesoris macam-macam, tidak dengan sepeda gunung yang menantang atau sepeda lipat yang mewah. Hampir semua menggunakan sepeda kota seperti jengki yang disini hanya untuk koleksi.Infrastruktur jalan yang mendukung, cuaca yang bersahabat, pengendara kendaraan yang ramah, semua tentunya merupakan aspek keharmonisan yang membuat sepeda sangat diminati di negara yang malah untuk membayar parkir dan membeli bensin.

Bagaimana orang tidak betah di Amsterdam atau kota sepeda di Eropa lainnya. Udara bersih, orang jadi nyaman naik sepeda dan jalan kaki, masyarakat menjadi semakin sehat, orang yang sehat akan lebih mau untuk jalan kaki dan naik sepeda, semakin banyak orang naik sepeda, udara juga semakin bersih, kemacetan berkurang, subsidi bbm berkurang, lalu semua mulplier akibat naik sepeda pun akan positif untuk kota tersebut.
Jakarta sudah mulai dengan para pehobi sepeda, car free day dan trotoar yang katanya mau diperbaiki dan diperlebar. Mudah-mudahan yang tadinya hobi, lama kelamaan menjadi gaya hidup. Yang takut-takut keserempet mikrolet lama kelamaan menjadi berani. Yang tidak sabar kena macet, coba-coba lewat jalan tikus dan pelosok kota dengan sepeda. Kota-kota kecil atau hunian pinggir kota di Indonesia bisa jadi lebih mudah dalam implementasi menjadi kota sepeda dan menjadi contoh untuk kota-kota lainnya. Betapa indahnya kalau nanti Indonesia memiliki kota-kota sepeda.

Filed under: Hemat Di Jalan, Jalan-jalan

Sulit Ganti Peranan Nasi di Indonesia

Ada wilayah yang dulunya mengonsumsi makanan pokok nonberas, tetapi kini lebih memilih beras.
Semakin tingginya permintaan beras di pasar domestik, adalah kesulitan yang dihadapi di tengah program diversifikasi pangan pemerintah. Kementerian Pertanian Indonesia akan mengarahkan program diversifikasi pangan untuk meningkatkan konsumsi protein, baik protein nabati maupun hewani, yang di kalangan masyarakat saat ini dinilai masih rendah.
Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Sabtu (21/7) lalu, mengutarakan bahwa diversifikasi pangan tak hanya sekadar mengganti beras dengan komoditas sumber karbohidrat lain nonberas.
“Saya yakin dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, kemampuan untuk juga mengonsumsi berbagai pangan sumber protein, seperti daging dan telur, meningkat,” katanya.
Suswono mengakui, untuk mengubah karbohidrat dari beras ke nonberas tidaklah mudah, apalagi hampir sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mengonsumsi beras. Bahkan, malah ada wilayah yang dulunya mengonsumsi makanan pokok nonberas, tetapi kini lebih memilih beras untuk mendapatkan sumber karbohidrat.
Ia mengungkap, masyarakat Papua dan Maluku yang semula makanan pokoknya sagu, kini sebagian memilih beras. “Demikian juga dengan masyarakat Nusa Tenggara Timur yang semula makanan pokoknya jagung, sekarang sebagian lebih senang mengonsumsi beras,” ujar Suswono.
Menurut pengamat pertanian agribisnis dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Leta Rafael Levis, di NTT yang 80 persen masyarakatnya petani, nasi dianggap merupakan makanan yang bermartabat. Pangan lokal lainnya seperti jagung, umbi-umbian, kacang, masih dianggap merupakan pangan yang bila dikonsumsi menurunkan martabat.
Pemerintah mempunyai target dalam mengurangi konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun, serta menggenjot produksi padi agar mencapai target surplus beras 10 juta ton di tahun 2014.

(Gloria Samantha. Sumber: ANTARA, Kompas)

Filed under: Berita Lingkungan Lokal Tagged: makanan pokok, sumber karbohidrat

zwani.com myspace graphic comments