Vegetarian Lebih Panjang Umur

shutterstock

Kompas.com - Ingin memiliki panjang umur? Cobalah menjadi vegetarian. Menurut sebuah penelitian, orang yang vegetarian, terutama pria, hidup lebih lama dibanding kebanyakan orang.


Peneliti dari Loma Linda University di California menemukan bahwa pria dari kelompok Advent yang memang tidak mengonsumsi daging rata-rata hidup sampai usia 83,3 tahun sementara kaum wanita yang vegetarian hidup sampai usia 85,7 tahun. Usia tersebut lebih tinggi sekitar 6-9 tahun dari populasi kebanyakan.


Penelitian sekitar tahun 1970 dan 1980  yang mengamati sekitar 10.000 orang dari kelompok Advent Hari Ketujuh juga menemukan bahwa usia mereka lebih panjang.

Dalam penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Food & Nutrition Conference and Expo dengan melibatkan 96.000 orang di Amerika Serikat dan Kanada, hal tersebut semakin dikuatkan. Meski penelitian itu belum selesai sepenuhnya namun ketua peneliti Gary E Fraser mengungkapkan bahwa selain panjang umur, penganut vegetarian umumnya lebih langsing.

Selain itu para penganut pola makan vegetarian juga lebih jarang menderita resistensi insulin dibanding orang yang makan daging.

"Orang yang menganut pesco-vegetarian atau semi-vegetarian yang membatasi produk makanan hewani namun masih makan daging seminggu sekali, memiliki proteksi tingkat menengah," kata Fraser.

By Lusia Kus Anna (http://health.kompas.com/read/2012/10/25/12555761/Vegetarian.Lebih.Panjang.Umur)

4 Tips Agar Tidak Terjangkit Flu Burung


Petugas suku dinas peternakan dan perikanan Jakarta Selatan menangkap unggas saat sweeping unggas di kawasan Tebet, Jakarta Selatan(10/1). Pemeriksaan unggas ini berdasarkan laporan warga terkait keberadaan unggas di pemukiman serta terkait antisipasi suspect flu burung
Petugas suku dinas peternakan dan perikanan Jakarta
Selatan menangkap unggas saat sweeping unggas
di kawasan Tebet, Jakarta Selatan(10/1). 
Pemeriksaan unggas ini berdasarkan laporan warga 
terkait keberadaan unggas di pemukiman serta terkait 
antisipasi suspect flu burung
(sumber: Safir Makki/JG Photo)
Sentuh unggas yang mati dengan tetap menggunakan alat pelindung diri
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta warga setempat menggunakan pelindung ketika akan memegang atau mengambil unggas yang mati.

"Kita minta warga hati-hati ketika akan memegang unggas yang mati dengan tetap menggunakan alat pelindung diri," kata Sekretaris Disnakeswan Kabupaten Pandeglang Winarno di Pandeglang, Banten, Kamis (24/1).


Kehati-hatian itu, kata dia, diperlukan karena khawatir unggas yang mati tersebut terjangkit flu burung atau penyakit lain yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

Berikut adalah tips melindungi diri dari flu burung yang disari dari percakapan dengan Disnakeswan Pandeglang:

Pertama, gunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan masker. Tidak lupa juga mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh bangkai unggas mati.
"Penggunaan alat pelindung diri itu, juga kita sarankan ketika warga akan memegang unggas yang sedang sakit, jadi jangan asal main pegang begitu saja," katanya.

Kedua, Winarno menegaskan, agar sedapat mungkin tidak melakukan kontak langsung dengan unggas yang sakit atau telah mati atau produknya.
Ketiga, masaklah daging unggas atau produknya sampai benar-benar matang.
Keempat, bila harus memelihara unggas maka pisahkan kandang dengan rumah dan dibersihkan secara berkala dengan tetap mengenakan alat pelindung diri.
"Warga kita minta segera melapor jika ada unggas yang sakit atau mati secara mendadak pada petugas kesehatan hewan atau langsung ke Kantor Disnakeswan," pungkas Winarno.

(http://www.beritasatu.com/kesehatan/93444-4-tips-agar-tidak-terjangkit-flu-burung.html)

Kementan Larang Impor 6 Jenis Buah


Headline
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan - Inilah.com

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah dengan tegas melarang impor enam jenis buah yaitu, durian, pisang, nanas, pepaya, melon dan mangga.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (25/1/2013). "Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No 60 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Perdagangan No Tahun 2012, enam jenis buah tersebut dilarang untuk diimpor," kata Rusman.



Rusman mengatakan, larangan impor tersebut karena enam jenis buah tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Bahkan enam jenis buah tersebut juga sudah bisa swasembada. "Selain itu silahkan impor, tapi izin tetap kita yang keluarkan," kata Rusman.

Permentan No 60 Tahun 2012 mengatur tentang rekomendasi impor produk hortikultura, sementara Permendag No 60 Tahun 2012 mengatur persyaratan sebagai importir. 


Oleh: Tio Sukanto (http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1951189/kementan-larang-impor-6-jenis-buah#.UQO2afL9WSo)

20 Fakta Mengerikan Tentang Bumi Kita


Disadur dari vivanews.com
Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita bergantung pada bumi untuk bertahan hidup.
Kita akan binasa semuanya apabila bumi hancur oleh berbagai sebab.  Kedengarannya menakutkan sekali, tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya bumi terbatas.
Penggunaan sumber daya bumi secara serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia berakhir dalam kehancuran.
Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot.
Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
1. Pemanasan global adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di bumi.  Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan lingkungan telah dilakukan.  Bumi berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat dan tidak terkendali.
2. Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai cara.  Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang selamanya.  Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit serta meluasnya kelaparan.  Beberapa spesies hewan dan tanaman menjadi punah.
3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan.  Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.
4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari penurunan.  Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global, konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga sumber makanan.  Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan.  Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh manusia di bumi secara signifikan.
5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi.  Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin pembangkit tenaga listrik.
6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan.  Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil produksi pertanian juga menurun.  Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara.  Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.
7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.
8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.
9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap tahunnya.  Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.
10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi.  Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun.  1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara industri dan berkembang.
11.Hampir separuh dari semua jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau pasti terancam kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.
12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan.  Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya.  Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia.  Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal dari tanaman obat-obatan.  Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.
13. Penebangan hutan yang merajalela sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya penyerapan kembali CO2.
14. Wabah penyakit terus bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.
15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan iklim dan lingkungan.  Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 miliar.
16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.
17. Karena menghilangnya gletser dan terjadi musim kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.
18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi.  Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.
19. Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi terus meningkat.
20. Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global dengan cara yang negatif.  Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.
Sebuah pertanyaan untuk kita semua; apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian alam sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan signifikan, ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi?

Filed under: Berita Lingkungan Global, Fakta Lingkungan

Alternatif nasi harus dimulai


Dengan banjir yang sedang melanda negara Thailand yang merupakan pengekspor beras terbesar di dunia, maka kita perlu segera memiliki alternatif untuk nasi yang sudah kita biasa makan sehari-hari. Apalagi pemerintah Thailand sudah memberi informasi kepada Gita Wiryawan sebagai Menteri Perdagangan bahwa Thailand tidak bisa mensupply beras sesuai komitmen. Apalagi Thailand pun saat ini memerlukan bantuan pangan untuk warganya akibat sawah dan kebun yang rusak akibat banjir. Akan butuh waktu cukup lama hingga Thailand bisa memulai kembali sistem pertaniannya hingga panen.
Mungkin sekarang belum terlalu terasa tetapi harga beras dunia akan naik dan selain itu supply beras pun akan berkurang.


Untuk mengurangi potensi kekurangan beras nasional dan juga domestik keluarga masing-masing, maka harus mulai dibiasakan memakan alternatif nasi yang juga sumber karbohidrat. Beberapa alternatif adalah jagung, sagu, singkong, ubi dan kentang.
Mulai dengan mengganti salah satu dari makan siang atau makan malam dengan alternatif tersebut. Lama-lama bisa mulai ganti sehari per minggu dan semakin lama semakin banyak. Diharapkan bila semakin banyak orang menyadari dan mengerti maka akan semakin banyak orang yang ikut hal ini.
Ayo, siap-siap! Jaga stok beras di rumah dan mulai makan alternatif nasi.

Filed under: Berita Lingkungan Lokal Tagged: Alternatif nasi

Bersih-bersih sebelum hujan


Musim hujan sudah tiba. Kemacetan dan banjir juga sudah mulai terasa.
Apa yang harus kita lakukan di akhir pekan ini? Ayo kita sama-sama:
  1. Bersihkan dan perdalam selokan di sekitar rumah anda. Kalau got banyak kotoran dan lumpur harus dikeruk agar jadi lebih dalam.
  2. Bersihkan talang rumah anda untuk mencegah demam berdarah
  3. Tanam pohon sebanyak-banyaknya. Boleh di pot dan lebih baik di taman. Musim hujan sangat cocok untuk menanam pohon karena pohon lebih mudah adaptasi ke lingkungan baru
  4. Buat sumur resapan. Paling tidak resapan BioPori
  5. Cek genteng rumah anda untuk menghindari kebocoran
  6. Buat tong penadah air hujan. Air semakin susah. Jangan dibuang percuma
  7. Cek seluruh rumah untuk tempat genangan air tempat bersarangnya nyamuk.
  8. Gemburkan tanah kebun anda agar bisa menyerap dengan lebih baik, tapi beri rumput agar tanah tidak terbawa air hujan
  9. Siapkan lilin dan senter beserta baterai bila mati lampu
  10. Jangan lupa persiapkan cadangan makanan untuk berjaga-jaga dari banjir
  11. Ajak lingkungan anda bersama RT dan RW untuk sama-sama membersihkan got dan jalanan
Mudah-mudahan dengan cara-cara ini maka musim hujan 2011-2012 bisa kita lewati bersama dengan lebih baik. Sekarang bukan lagi sedia payung sebelum hujan tetapi bersih-bersih sebelum hujan.
Referensi:
- 10 Hal yang dapat dilakukan sebelum musim hujan

- Saluran got bukan tempat sampah

Filed under: Akhir Pekan, Lingkungan Rumah Tagged: akhir pekan, persiapan banjir, persiapan musim hujan

Cat yang dapat menyerap polusi



Foto-foto boysenknoxoutproject.com
Saat ini kota Manila, di Filipina, sedang melakukan percobaan untuk menggunakan cat yang “katanya” bisa menyerap polusi. Manila adalah salah satu kota yang terkotor karena polusi kendaraan dan menyebabkan kematian hingga 4000 orang per tahun.
Cat yang dipakai adalah Boysen KNOxOUT yang bisa memfilter Nitrogen Oksida dari udara. Cat ini bereaksi terhadap sinar matahari dan juga kelembapan (water moisture) sehingga bisa menyerap hingga 20 persen NOx yang ada.

Untuk cara kerja knoxoutpaint, bisa klik pada gambar
Setiap meter persegi cat yang digunakan bisa untuk menghilangkan polusi dari 10 buah mobil.
Kota manila juga membuat proyek ini bukan hanya asal di cat, tetapi juga mempercantik kota dengan membuat gambar dan lukisan yang menarik di sepanjang jalan.
Bagaimana kalau di implementasikan di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia lainnya?
Sumber:
boysen.com.ph
boysenknoxoutproject.com
knoxoutpaints.com
ecogeek.org
bbc.co.uk

Filed under: Berita Lingkungan Global, Fakta Lingkungan, Hemat Di Jalan, Jalan-jalan, Produk Hijau Tagged: polusi

zwani.com myspace graphic comments