Dewasa ini masyarakat lebih cendrung beralih ke produk yang bersifat
herbal dalam upaya menjaga kesehatannya. Produk suplemen ataupun
obat-obatan yang banyak berdar saat ini, dengan promosi yang begitu
gencar yang diproduksi secara pabrikan dikhawatirkan banyak mengandung
bahan pengawet, maupun campuran bahan kimia yang secara fisiologis bisa
menggangu kesehatan mereka.
Apalagi saat ini kita sering mendengar di media massa ataupun media
elektronik adanya oknum-oknum yang berbuat curang dengan menipu
konsumen, menggunakan produk-produk yang dilarang, karena dapat
mengganggu kesehatan masyarakat. Salah satu produk suplemen atau obat
yang sangat mudah dibuat, dengan bahan yang mudah didapat, serta
memerlukan peralatan yang sederhana adalah olahan buah kelapa yang kita
sebut sebagai minyak kelapa murni atau sering disebut VCO (
Virgin Coconut Oil ).
Minyak VCO ini banyak memberi manfaat dalam upaya menjaga kesehatan
manusia. Minyak ini mengandung asam laurat yang sangat tinggi (45 – 50
%), yaitu suatu lemak jenuh berantai sedang. Berbagai hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan minyak kelapa murni dapat meningkatkan
ketahanan tubuh terhadap penyakit yang mematikan.
Minyak kelapa murni mempunyai perangkat anti virus yang hebat yaitu asam
laurat dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan
diubah menjadi monolaurin atau senyawa monogliserida yang mempunyai
sifat anti virus, anti bakteri dan anti protozoa.
Dengan sifatnya itu, monolaurin dapat menanggulangi serangan berbagai virus, seperti HIV,
Herpes Sinplex Virus-1 (HSV-1),
Vesicula Stomatitis Virus (VSV),
Visna Virus,
Cytomegalo Virus (CMU), Influenza, dan berbagai bakteri patogen termasuk
Listeria Monocytogenes dan
Helicobacter Pylori, serta protozoa seperti
Gardia Lamblia.
Melihat begitu besarnya manfaat dari minyak VCO ini maka ibu-ibu yang
tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) "Tangkas Lestari" yang
berkedudukan di Banjar Cekik, Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg,
Kabupaten Tabanan, melakukan kegiatan usaha kelompoknya dalam pembuatan
minyak VCO. Di daerah ini memang memiliki potensi tanaman kelapa yang
cukup banyak, serta dilihat dari topografi merupakan daerah dataran
rendah, sehingga pengolahan buah kelapa menjadi minyak VCO cukup baik.
Karena kondisi geografi akan mempengaruhi tingkat kandungan minyak dalam
buah kelapa. Bahkan menurt mitra yang diajak bekerjasama, kualitas
minyak VCO yang berasal dari daerah ini sangat bagus. Adapun teknik
pengolahan yang dilakukan oleh ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Tangkas
Lestari ini adalah sbb:
- Kelapa yang telah dikupas kulitnya dibelah, dan daging buah ducungkil dari tempurungnya.
- Daging buah kelapa tersebut dibersihkan dan selanjutnya diparut
dengan menggunakan mesin parut atau parutan manual. Pastikan mesin parut
atau parutan yang digunakan dalam keadaan bersih, agar VCO yang
dihasilkan tidak cepat tengik.
- Hasil parutan dicampur dengan air dengan perbandingan, setiap 10
butir kelapa dicampur dengan + 6 liter air, lalu diremas atau diperas
dan disaring seperti pembuatan santan biasa.
- Hasil saringan tersebut yang berupa santan ditampung dengan wadah
transparan (tembus pandang) dan dibiarkan + 2 jam, maka akan terbentuk 2
(dua) lapisan yang dapat dilihat dari luar, yaitu lapisan air dan
lapisan santan/kanil.
- Pisahkan antara lapisan air dan kanil dengan cara menyedot lapisan air pada bagian bawah dengan menggunalan selang kecil.
- Lapisan kanil tersebut diaduk dengan menggunakan mixer kue selama +15 menit dengan kecepatan tinggi.
- Selanjutnya diamkan selama + 4 jam, maka akan terlihat lapisan air
pada bagian bawah, minyak ditengah dan blondo pada bagian atas.
- Selanjutnya pisahkan antara air, minyak dan blondo, lalu minyak yang telah terbentuk disaring.
Untuk mendapatkan hasil VCO dengan kwalitas baik, dalam penyaringan sebaiknya dilakukan 3 kali yaitu
- saringan I : saringan anti karat berukuran 200 mesh
- saringan II : kertas saring 400 mesh
- saringan III : dengan menggunakan kertas tissu.
Dengan proses penyaringan seperti tersebut di atas maka akan memperoleh
minyak kelapa murni yang berwarna jernih / bening yang bau khas kelapa
dan siap untuk dimanfaatkan (
Sumber: Made Widiada, BP4K Kabupaten Tabanan, Bali